Wednesday, September 17, 2014

Ternyata Rokok Elektrik juga Berbahaya


Ternyata Rokok Elektrik juga Berbahaya

Pada tahun 2004 di Tiongkok telah dikembangkan Rokok elektrik. Rokok ini memiliki bentuk dan ukuran yang beragam, ada yang menyerupai cerutu atau pipa namun, kebanyakan ukurannya lebih panjang daripada rokok biasa.



Rokok ini bekerja dengan diisap melalui mulut kemudian aliran udara yang mengalir dari mulut pengisap akan menyalakan sensor yang memicu bekerjanya pemanas kecil bertenaga baterai. Pemanas tersebut akan menguapkan nikotin cair sintesis di dalam wadah sekaligus mengaktifkan cahaya yang menyala di ujung rokok elektrik seperti rokok normal. Pemanas pada rokok elektrik juga menguapkan propylene glycol atau PEG yang akan membuat rokok elektrik mengeluarkan asap.

Ternyata Rokok Elektrik juga Berbahaya


Bicara soal efek samping rokok elektrik, FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat sudah merilis data dari 18 penelitian mengenai rokok elektrik. Nikotin cair sintesis dalam rokok elektrik ternyata bisa membuat paru-paru teriritasi. Saat rokok elektrik diisap, cairan ini akan berubah menjadi carbonyl yang dapat mengakibatkan kanker.

Kini, rokok elektrik juga memiliki fitur suhu sehingga bisa mengatur kadar nikotinnya. Akan tetapi, semakin tinggi pengaturan suhu, maka semakin banyak pula carbonyl yang diproduksi. Selain itu, jumlah formaldehida akan menyamai rokok biasa. Padahal formaldehida bisa membahayakan paru-paru. Asap buatan pada rokok elektrik juga akan menimbulkan aerosol yang sangat berisiko bagi kesehatan paru-paru.

Nikotin cair sintesis dalam rokok elektrik juga mengandung perasa buatan dan pengawet makanan. Bahan-bahan ini aman bila dikonsumsi secara biasa, tapi lain soal bila diisap. Bakteri penyebab pneumonia juga akan makin kebal seiring kalian mengisap rokok elektrik.

Jadi, apapun jenis rokoknya mau elektrik atau normal, lebih baik tidak usah merokok sama sekali karena sangat buruk bagi kesehatan kalian. Sayangilah diri kalian dan hidup lebih sehat tanpa rokok. Sekian infonya moga bermanfaat ya.

Terima kasih sudah berkunjung :)

sumber : meetdoctor.com

Load comments