Friday, December 11, 2015

Popcorn Lung, Penyakit Berbahaya Yang Menghantui Perokok Rokok Elektrik

Popcorn Lung, Penyakit Berbahaya Yang Menghantui Perokok Rokok Elektrik

Popcorn Lung, Penyakit Berbahaya Yang Menghantui Perokok Rokok Elektrik


Beralih dari rokok biasa ke rokok elektrik bukanlah sebuah langkah yang tepat karena kedua jenis rokok tersebut sama-sama berbahaya bagi kesehatan kalian. Baiklah, untuk rokok biasa pasti sudah tidak asing bagi kita berbagai jenis penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkan namun bagaimana dengan rokok elektrik? Sebaiknya mari kita simak laporan dari Enviromental Health Perspectives berikut ini. 


Sebelumnya, sebuah sebutan bagi para perokok elektrik adalah vaper. Nah, bagi para vaper mereka beresiko terkena penyakit "popcorn lung" atau yang bahasa Indonesianya adalah paru-paru popcorn. Hmm, sebuah nama yang cukup unik bukan untuk ukuran sebuah penyakit. Penyakit tersebut menyerang para vaper dikarenakan adanya bahan kimia berbahaya yang terdapat pada 75% cairan yang dipakai pada rokok elektrik sebagai pengganti tembakau pada rokok biasa.

Bahan yang dimaksud dalam rokok elektrik tersebut adalah Diacetyl, yaitu sejenis bahan sintetis pengganti mentega untuk memberikan rasa pada cupcake dan  seringkali disebut sebagai penyebab penyakit pernafasan bronkitis obliteran. Sebenarnya, bahan ini aman untuk dimakan, namun United States National Institute for Occupational Safety and Health menyatakan bahwa bahan ini menjadi sangat berbahaya bila dihirup secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan hal tersebut baerdasarkan dari banyaknya laporan keluhan gejala penyakit pernafasan di kalangan pekerja pabrik popcorn.


Selama ini diacetyl selama memang dikenal mampu menyebabkan radang, lecet dan penyempitan pada bronkiolus yang mana akhirnya akan menekan kelancaran keluar masuknya udara di paru-paru. Sampai saat ini masih belum ada pengobatan yang mampu menanganinya secara efektif, kecuali dengan cara operasi transplantasi paru-paru. Karena begitu parahnya dampak dari diacetyl ini maka para ilmuwan sangat mendesak adanya sebuah tindakan darurat untuk mengevaluasi penyebaran penyakit paru-paru berkat trend vaping (merokok dengan rokok elektrik).
Sejauh ini, para ilmuwan dan pejabat pemerintahan di Inggris berbeda pendapat mengenai masalah ini; Public Health England mengajurkan para perokok untuk beralih ke rokok elektrik karena lebih aman daripada tembakau tradisional, padahal WHO dan para ilmuwan di London School of Hygiene and Tropical Medicine serta University of Liverpool saja berpendapat bahwa rokok elektrik memiliki resiko yang tak kalah bahaya dengan rokok biasa.

Nah, cara paling baik adalah memang dengan cara berhenti merokok baik itu yang rokok biasa maupun rokok elektrik karena sama-sama memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Bila kalian ingin berhenti merokok mungkin tips pada artikel ini bisa membantu. Sekian infonya moga bermanfaat ya.

Terima kasih sudah berkunjung :)

sumber : telegraph.co.uk

Load comments